Get paid to share your links!
Dakwahku: 2016

Monday 25 April 2016

Keutamaan Bulan Rajab

NABI ISA, GUNUNG DAN SANG KAKEK


Dalam sebuah riwayat di kisahkan ketika Baginda Rasulillah dan Shahabat bertemu seseorang yang berasal dari umat Nabi Isa alaihis-salam yang telah berusia 600 tahun, dan orang tersebut mengkisahkan tentang sebuah Gunung yang berdialog kepada Nabi Isa 'Alaihis salam dan menjelaskan bahwa didalam Gunung ada seorang manusia yang hidup yang berasal dari umat Nabi Musa alaihis-salam, dan sang Gunung berkata kepada Nabi Isa Alaihis salam:

"Keluarkan ini orang dari perutku", kata Gunung.

Gunung-pun membelah, lalu keluarlah seorang kakek tua, mukanya bagus sekali, orangnya tinggi.

Berkata Nabi Isa Alaihis-salam: "Dari umat Nabi mana engkau, apa yang menyampaikan engkau sampai kepada umur ini ??"

Sang Kakek menjawab: "Saya orang dari umatnya Nabi Musa, tapi setiap kali ada disebut nama Nabi Muhammad, ada disebut umat Nabi Muhammad saya tidak ayal, saya segera berdoa kepada Allah agar Allah memberikan kesempatan aku bisa berjumpa dengan Nabi Muhammad (Shallallahu alaihi wa sallam)".

"Pada suatu waktu sebelumnya aku masuk kedalam Gunung ini aku berkata kepada Tuhanku, Ya Tuhan jika masih jauh jarak aku dengan jarak Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam masukkan aku dulu ke Gunung ini supaya aku bisa jumpa dengan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam", kata sang kakek.

Nabi Isa Alaihis-salam berkata : "Sejak berapa lama engkau menyembah Tuhan di dalam Gunung ini ?"

"Sudah 600 tahun", kata kakek tua tersebut.

Berkata Nabi Isa Alaihis-salam: "Ya Tuhan gak ada di permukaan Bumi ini seorang hamba yang lebih mulia di sisi-Mu lebih dari pada ini orang".

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, yang artinya: "Wahai Isa siapa saja dari umat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam yang mempuasakan Rajab satu hari saja dia akan lebih mulia dari seorang yang umurnya 600 tahun tadi yang mengisi umurnya dengan ibadah".

Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan taufik kepada kita dengan mengisi Rajab ini walaupun semampu kita.

Sayyidil-Walid Al-Habib Ali bin Abdurrahman As-Segaf

Monday 11 April 2016

Jadwal haul para habib

1.      Habib Balawi, Al-Syathiri, Al-Qudsi 10 Sya’ban Kp.Bandan Jakarta Utara
2. Habib Ahmad Bin Tholib Al-Atthas 14 Sya’ban Pekalongan
3. Habib Muhammad Bin Thohir Al-Haddad 15 Sya’ban Tegal
4. Habib Muhammad Bin Abdulrahman Assegaf 16 Pagi Sya’ban Indramayu Jawa Barat
5. Habib Ali Bin Abdulrahman Al-Habsyi (Ziarah dimakam Habib Ali, Besoknya Haul) Sya’ban Sabtu Ketiga Kwitang Jakarta Pusat
6. Habib Salim Bin Thoha Al-Haddad Sya’ban Jum’at Terakhir Damai Kalibata
7. Habib Ahmad Bin Alwi Al-Haddad Sya’ban Minggu terakhir Rawajati Kalibata
8. Habib Syech Bin Ahmad Bafaqih Syawal Kamis Kedua Boto Putih Surabaya
9. Habib Umar Bin Ja’far Assegaf 5 Syawal Cibeduk Tapos Jawa Barat
10. Habib Sholeh Bin Muchin Al-Hamid Syawal Minggu Kedua Tanggul Jember
11. Habib Ahmad Bin Ali Bafaqih Syawal Sabtu Terakhir Ds. Tempel Yogyakarta
12. Habib Husein Bib Abubakar Al-Aydrus Syawal Minggu Terakhir Luarbatang Jakarta Utara
13. Majlis Burdah Habib Muhammad Al-Aydrus Syawal Kamis Kedua Ketapang Kecil Surabaya
14. Habib Alwi Bin Muhammad Assegaf 10 Dzulhijah Gresik Kota Surabaya
15. Habib Abubakar Bin Muhammad Assegaf 17 Dzulhijah Masjid Jami’ Gresik
16. Habib Harun Bin Abdullah Baharun 17 Dzulhijah Sumur Songo Gresik

Thursday 7 April 2016

Amalan di bulan Rajab

Istighfar Bulan Rajab
Membaca istighfar bulan Rajab dan faedahnya :

Rasulullah SAW, pernah bersabda kepada sahabat Ali ibnu Abu Thalib ra, “Hai Ali, bacalah istighfar ini”. Barangsiapa yang membaca istighfar ini atau meletakkan tulisannya di dalam rumahnya atau pada hartanya, atau mengandalkan segala sesuatu kepadanya maka Allah SWT akan memberikan kepadanya pahala yang sama dengan pahala delapan puluh ribu nabi, para shiddiiqiin, para malaikat dan para syuhada, juga pahala haji dan umroh serta pahala membangun delapan puluh ribu buah masjid.

Dan barangsiapa yang membaca istighfar ini selama hidupnya sebanyak empat kali, tiga kali atau dua kali, maka diampunilah segala dosanya, sekalipun pada awalnya dia harus masuk neraka.

Seyogyanya istighfar ini dibaca setiap malam atau siang hari, agar dapat meraih pahala yang besar tersebut.

Do’a Istighfarnya sebagai berikut :

1.  Doa dibaca pagi dan sore bulan Rajab (70x) :
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَتُبْ عَلَيَّ
Allohummaghfirlii warhamnii watub ‘alayya


2.  Doa dibaca antara Dhuhur dan Ashar bulan Rajab  (70x) :

اَسْـتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِي لآ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ، تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا وَلاَ مَوْتًا وَلاَ حَيَاةً وَلاَ نُشُوْرًا

Astaghfirulloohal ‘adhiim alladzi laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuumu wa atuubu ilaih. Taubata ‘abdin dhoolimin laa yamliku linafsihi dhorron walaa naf’an walaa mautan walaa hayaatan walaa nusyuu

3.  - Dibaca 10 hari yang pertama bulan Rajab  (100x) :
سُـبْحَانَ الْحَيِّ الْقَيُّوْمِ
Subhaanal hayyil qoyyuum

     - Dibaca 10 hari yang kedua bulan Rajab  (100x) :
سُـبْحَانَ اللهِ اْلأَحَدِ الصَّمَدِ
Subhaanalloohil ahadish shomad

     - Dibaca 10 hari yang ketiga bulan Rajab  (100x) :
سُـبْحَانَ الرَّؤُوْفِ
Subhaanar ro-uuf

4.  Membaca “Sayyidul Istighfar” yang datang dari Nabi Muhammad SAW  (3x pagi dan sore) :

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لآ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْـتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّه لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.
Alloohumma anta robbii laa ilaaha illaa anta kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wawa’dika mastatho’tu a’uudzubika min syarri maa shona’tu abuu-u laka bini’matika ‘alayya wa abuu-u bidzambii faghfir lii fa innahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta

5.  Doa ketika masuk bulan Rajab :
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَـعْبَانَ وَبَلِّـغْنَا رَمَضَانَ
Alloohumma baarik lanaa fii rojaba wa sya’baana waballignaa romadhoona










Saturday 2 April 2016

Cerita pendek tentang kasih sayang

Subhanallah . . . .

Suatu hari Nabi Musa As berkeliling utk melihat keadaan ummatnya. Beliau melihat ada seseorang yg sedang beribadah. Umur orang itu lebih dari 500th dan Ia adalah seorg Abid (ahli ibadah).
Nabi Musa pun menyapa dan mendekatinya. Setelah berbicara sejenak, Abid itupun bertanya : "Wahai Nabi Alloh ! aku telah beribadah kepada Allah SWT selama 350th, tanpa melakukan perbuatan dosa. Di manakah Allah SWT akan menempatkanku di Sorga-Nya? Tolong sampaikan pertanyaanku ini kepada Allah".
Nabi Musa pun mengabulkan permintaan sang Abid,  Beliau As bermunajat memohon kepada Allah, agar memberitahukan kepada nya di manakah Abid ini akan ditempatkan di akhirat kelak?".
Allah SWT berfirman : "Wahai Musa ! sampaikanlah kepadanya bahwa Aku akan melemparkannya di dasar Neraka-Ku yg paling dalam".

Nabi Musa As pun kemudian mengabarkan kepada sang Abid apa yang telah difirmankan Allah SWT kepadanya.

Abid itupun sangat terkejut. Dgn perasaan sedih ia pun beranjak dari hadapan Nabi Musa.
Malam harinya sang Abid terus memikirkan keadaan dirinya, dan Ia jg mulai memikirkan bagaimana keadaan saudara2nya, temannya, dan orang lain, yang mana mereka baru beribadah selama 100/200th, dan mereka yang belum beribadah sebanyak dirinya, di mana tempat mereka kelak di akhirat?".
Keesokan harinya ia menjumpai Nabi Musa kembali. Lalu berkata : "Wahai Nabi Musa ! Tolong sampaikan kepada Alloh Swt, bahwa aku telah ridho dengan keputusan-Nya, utk memasukkan aku ke dalam Neraka, akan tetapi aku meminta satu permohonan kepada-Nya, agar setelah tubuhku ini dimasukkan ke dalam Neraka, maka jadikanlah tubuhku ini sebesar-besarnya sehingga seluruh pintu Neraka tertutup oleh tubuhku, hingga tidak akan ada lagi seorang pun yg dapat masuk ke dlm Neraka".
Nabi Musa pun menyampaikan permohonan Abid itu kepada Allah.
Maka Allah Swt berfirman : "Wahai Musa ! sampaikanlah kepada Abid itu, bahwa Aku akan menempatkannya di Surga-Ku yg paling tinggi, karena sifat kasih sayang nya kepada makhluq-Ku yg lain".

Thursday 31 March 2016

Hukum orang yang meninggalkan sholat

ORANG YANG MENINGGALKAN SHALAT

Shalat adalah Ibu segala ibadah. Cara ibadah yang paling lengkap untuk hambanya, Merasakan rasa ketuhanan, dan agar hamba-hambanya dapat melahirkan sifat kehambaan, masa permbaharuan iman dan ikrar kepada Tuhan. Karena itu apabila seseorang hamba tidak mengerjakan atau meninggalkan shalat, maka mereka di anggap sebagai berikut:

1. Dia telah melakukan kesombongan yang paling besar
2. Dia seolah-olah tidak mengaku bahwa Allah SWT itu Tuhannya.
3. Orang yang meningglkan shalat, adalah orang yang telah terputus hubungannya dengan Allah SWT, yaitu telah putus asa dengan Tuhannya, dan Terputus dengan Rahmatnya.
4. Orang yang tidak bersedia ber-ikrar atau membaharui ikrar agar hidup matinya untuk Allah SWT.
5. Orang yang tidak bercita-cita beriman dan memperbaiki jiwanya.
6. Orang yang tidak berharap lagi kepada Tuhan.
7. Orang yang tidak shalat, berarti ia telah menentang perintah Tuhan. Orang yang menentang perintah Tuhan, berarti dia telah menjadi kafir.

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Sahabat Jabir R.A sebagai berikut:
INNA BAIYNARRAJULI WABAYNASY SYIRKI WAL KUFRI TARKASHSHALATI
Artinya: “Sesungguhnya pembeda antara seorang Muslim dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat.” (H.R Muslim No. 987, Abu Daud No. 1658, An-Nasa’i No. 1/231 dan lain-lain)

Siapa yang meninggalkan shalat, maka seluruh amalannya tertolak atau tidak di terima. Sungguh rugilah orang-orang yang meninggalkan shalat. Karena shalat dalam Islam merupakan tiang agama. Ia di wajibkan melakukannya di dalam sehari semalam Lima Kali. Shalat di dalam Islam merupakan ibu dari segala ibadah. Ia juga merupakan salah satu rukun Islam yang Lima. Bahkan ia ialah sebagai tiang utamanya. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW:
ASHSHALATU ‘IMADUDDIN, FA MAN AQAMAHA FAQAD AQAMADDIN, WAMAN HADA MAHA FAQAD HADA MADDIN
Artinya: Shalat itu ialah tiang agama, maka barang siapa yang mendirikannya maka sungguh ia telah menegakkan agama, dan barang siapa yang meninggalkannya sungguh mereka telah meruntuhkan agama.” (H.R Bukhari dari Umar R.A)

Allah SWT telah memperingatkan terhadap orang-orang yang meninggalkan shalat. Demikian pula Rasul SAW telah menjelaskan. Firman Allah SWT:

قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ , مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ

Artinya: "Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?", Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat. (Q.S Al-Muddatstsir 74 : 42-43)

Nabi SAW bersabda:
MAN HAFAZHA ALAIHA KANAT LAHU NURAN WA BURHANA, WANAJATAN YAUMAL QIAMAT, WAMAN LAM YUHAFIZH ‘ALAIHA LAM YAKUN LAHU NURAN WALA BURHANUN WALA NAJATUN WAKANA YAUMAL QIAMATI MA’AQARUN, WAFIR’AUN, WAHAMAN WA UBAYYABNA KHALAFI
Artinya: “Barang siapa memelihara shalatnya, menjadilah shalat itu baginya cahaya keterangan, dan sebab memperoleh kelepasan di hari kiamat, barang siapa tiada memelihara shalatnya, tak ada baginya yang demikian itu, bahkan adalah ia di hari kamat beserta qarun, Fir’aun, Haman, Ubai binKhalaf.” (H.R dari Ibnu Umar R.A sanad yang baik Ath-Thabarany).

Meninggalkan shalat berarti menjatuhkan diri kedalam neraka, merusakkan hak sesame Muslim. Sesungguhnya di dalam shalat itu ada hak hamba dan hak Allah SWT, hak Rasul, dan Hak segala orang-orang yang beriman kepada Allah SWT. Karena itu, sangat lah besar maksiatnya, sebab meninggalkan shalat itu, mengingat di dalam shalat kita wajib membaca Tasyahhud:
ASSALAMU ‘ALAIKA AYYUHAN NABIYYU WARAHMATULLAHI WABARAKATU, ASSALAMU ‘ALAIYNA WA ‘ALA ‘IBADILLAHISH SHALIHIN, ASY-HADUANLA ILA HA-ILLALLAH, WA ASY-HADU-ANNA MUHAMMDAN ABDUHU WARASULUHU.

meninggalkan shalat sama sekali membawa kepada tiada diterima sesuatu amalpun. Sebagai mana tiada di terima sesuatu karena ada syirik. Karena shalat itu ‘Imadul Islam, tiang tengah Islam. Sebagaimana bunyi hadits Nabi SAW:
ASSALATU  ‘IMADUDDIN FAQAD AQAMAHA FAQAD AQAMADDIN
Artinya:  “Shalat Itu tiang agama, siapa yang meningglkan shalat berarti meruntuhkan agama” (H.R Al-Baihaqi)

Ibadah-ibadah yang lain di umpamakan rangka-rang rumah untuk menguatkan bangunan tersebut, jadi jika tiang tidak ada tentulah tidak dapatmanfaat dari bangunan tersebut, karena mudah robohnya. Lantaran demikian, di teriamanya ibadah-ibadah yang lain bergantung kepada di terimanya ibadah shalat.

Hukum meninggalkan Shalat

Orang yang meninggalkan shalat, Dua Kemungkinan:
Pertama, Mungkin ia meninggalkan shalat itu karena menolak kewajibannya, atau mengingkarinya.
Kedua, Mungkin juga ia meninggalkan shalat, karena enggan dan malas mengerjakannya. Sementara ia masih mengakui kewajiban shalat itu baginya.

1.Orang yang meninggalkan shalat karena mengingkari kewajibannya.
Barang siapa yang meninggalkan shalat karena mengingkari kewajibannya, atau menolak kewajibannya, dan tidak ada alasan lain, maka ia dihukumi sebagai orang kafir. Karena telah mengingkari kewajiban yang di syariatkan Allah SWT dan Rasul-Nya.

2. Orang yang meninggalkan shalat karena malas, dan enggan. Tetapi ia tidak mengingkari kewajibannya. Tidak ada perbedaan di tengah-tengah kaum muslimin, bahwa orang yang meninggalkan shalat, wajib dengan sengaja (Tidak Karena Udzur Syar’i), merupakan dosa besar, bahkan dosa terbesar dari dosa-dosa besar.

Para ‘Ulama berbeda pendapat tentang hokum orang yang meningglkan shalat karena malas dan enggan ini di dalam Dua pendapat:
Pendapat pertama, Bahwa orang itu adalah orang Fasik, Orang yang bermaksiat dan berlaku Dosa besar tetapi tidak kafir. Ini adalah pendapat kebanyakan ‘ulama di antaranya: Madzhab Ats-Tsauri, Abu Hanifah dan Teman-temannya, Malik, Asy-Syafi;I dan Ahmad dalam Salah satu dari dua riwayat darinya.

Argumen Pendapat yang menolak mengkafirkan orang yang Meninggalkan Shalat:
Pendapat yang menolak untuk mengkafirkan orang yang meninggalkan shalat mengatakan bahwa, telah di ketahui dengan pasti bahwa orang tersebut telah beragama Islam, dengan pasti masuknya kedalam agama Islam. Dalilnya ialah: Allah SWT mengampuni seluruh dosa-dosa kecuali dosa syirik, sebagaimana Firman Allah SWT:
إِنَّ اللَّهَ لا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya” (Q.S An-Nisa’ 4:48)
Mereka berkata bahwa: orang yang meninggalkan shalat termasuk dalam kehendak Allah SWT dan tidak dihukumi dengan hokum kafir.

Pendapat yang mengkafirkan orang tersebut, menjawab argumen ini, bahwa ayat ini tidak mengecualikan kufurnya orang yang meninggalkan shalat, karena Rasulullah SAW telah bersabda:
INNA BAIYNARRAJULI WABAYNASY SYIRKI WAL KUFRI TARKASHSHALATI
Artinya: “Sesungguhnya pembeda antara seorang Muslim dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan shalat.” (H.R Muslim No. 987, Abu Daud No. 1658, An-Nasa’i No. 1/231 dan lain-lain) Hadits shahih.
Keterangan: Maka orang yang meninggalkan shalat masuk kedalam ke umuman ayat ini atas dari segi pengambilan dalilnya, yaitu bahwa orang tersebut termasuk yang tidak di ampuni oleh Allah SWT, karena orang tersebut fasik dan ingkar dengan dalil hadits.

Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW telah menjadikan shalat itu sebagai pembatas final antara kekufuran dengan keimanan.  Dan antara orang-orang mukmin dengan orang-orang kafir. Dan yang dinamakan pembatas itu secara otomatis membedakan antara yang di batasi serta mengeluarkan dari yang lainnya. Maka dua hal yang dibatasi tu pasti berbeda dan tidak akan bercampur antara satu dengan yang lainnya.

Bangun subuh

Renungan Pagi . . .

Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan bahwa Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu bertutur; “Disebutkan di hadapan Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam adanya orang yang tidur semalaman sampai pagi tiba. Beliau bersabda, “Itulah orang yang kedua telinganya dikencinginya setan.”[3]

Mensyarah hadits ini, Ibnu Hajar menulis, “Ada yang mengatakan bahwa maknanya setan menguasainya dan menghinakannya sampai-sampai menjadikannya sebagai tempat kencing. Kebiasaan orang yang menghinakan sesuatu adalah mengencinginya. Saya katakan, ‘Siapa yang rela dihinakan seperti itu dan menjadikan telinganya sebagai tempat kencingnya setan?!”



Sumber: http://adf.ly/1YxucK

Asshalatu Khairum Minan Naum

Shalat subuh  . . . . ..

. . . . . . .

Tuesday 29 March 2016

Tujuh Manfaat Ziarah Wali



Sunan Ampel adalah orang yang pertama kali melakukan ziarah ke makam para wali. Yaitu makam kakek dan ayahnya,kemudian makam pamannya. Dalam berziarah,beliau mengajak murid-muridnya. Setelah berziarah beliau menjelaskan manfaat-manfaat ziarah,yaitu ada tujuh manfaat.Bagaimana nasihatnya?


ZIARAH wali telah lama di lakukan umat Islam khususnya di tanah Jawa dan umumnya di Indonesia. Pertama kali ziarah dilakukan di makam Syekh Jumadil Kubro, yang berada di troloyo, Trowulan, Mojokerto, dan makam Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik.

Orang yang pertama kali melakukan ziarah adalah Sunan Ampel yang waktu itu masih tinggal di Bangil. Tiap ziarah di lakukan pada waktu menjelang Ramadan. Ziarah ini dilakukan tiap tahun. Untuk menuju ke dua makam tersebut, yaitu Syekh Jumadil Kubro dan ayahandanya, Asmaraqandi, Sunan Ampel menggunakan kereta bendi yang ditarik kuda.

Ketika berziarah ke makam kakek dan ayahnya, Sunan Ampel disertai murid-muridnya. Jumlahnya mencapai ratusan orang. Usai melakukan ziarah, beliau menjelaskan manfaatnya. Murid-muridnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh sambil menundukkan kepalanya di areal makam.


Sepeninggal Sunan Ampel, murid-muridnya melanjutkan ziarah ke makam-makam para wali yang lebih dahulu meninggaldunia. Ziarah murid-murid Sunan Ampel itu kemudian hari dilanjutkan oleh ummat Islam sekarang ini.

DAWUH SUNAN AMPEL

Di antara manfaat ziarah yang disampaikan oleh Sunan Ampel adalah, pertama, ziarah akan menjadikan seseorang mengenal kematian. Sehingga semasa hidupnya akan selalu ingat kepada Allah dan tidak akan menjalankan maksiat serta berprilaku sombong di muka bumi. Karena pada akhirnya manusia itu tidak berdaya setelah menghadapi maut.

Kedua, sebagai pelajaran sejarah . yaitu meneladani apa yang telah dilakukan para wali dalam menjalankan ibadah kepada Allah dan menyebarkan ajaran Islam di tengah-tengah masyarakat yang masih beragama Hindu dan Buddha. Waktu itu Jawa dalam kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Ketiga, do’a di sekitar makam orang-orang saleh atau wali itu memiliki nilai mustajabah atau mudah dikabulkan oleh Allah. Praktik do’a di makam para wali ini pernah dilakukan oleh Syekh Abdulqadir Zaelani, Syekh Jalaluddin Rumi, dan para sufi di masa lampau. Ruh para waliyullah sesungguhnya diberi keistimewaan oleh Allah sehingga bisa pergi kemana-mana, termasuk berwujud manusia sempurna pada suatu waktu. Jga ikut mendo'akan dan mengamini do'a orang-orang yang bertawasul kepadanya.


Keempat, memberikan ketenangan hati ketika berada di makam para wali saat berzikir. Sudah ribuan orang merasakan ada ketentraman hati saat berzikir di sekitar makam wali songo. Oleh karena itu, banyak orang yang hampir tiap tahun selalu berziarah ke makam waliullah untuk menenteramkan hati.

Kelima, membangkitkan semangat untuk semakin meningkatkan ketakwaan kepada ALLAH. Cukup banyak orang yang hidupnya penuh dengan dosa. Namun setelah sering berziarah di makam, perilakunya berubah dan menjadi orang yang baik.

Keenam, untuk masa sekarang, manfaat ziarah ke makam wali songo, pertama untuk latihan sebelun keberangkatan ziarah ke tanah suci Makkah dan Madinah. Sehingga nantinya ketika menunaikan ibadah haji atau umrah bisa khusuk dan khidmat.

Ketujuh, meningkatkan spiritual. Sehingga tidak akan mengalami kekeringan rohani dalam menjalani kehidupan yang semakin kompleks. Kemudia hidup semakin ceria untuk menatap masa depan yang penuh dengan optimisme.



Monday 28 March 2016

AL QUR'AN

Download MP3 Qur'an Per Juz... dari Syeikh Mishary Rasyid al-Afasy.
Juz 1 ⇨ http://adf.ly/1Ys1Uq
Juz 2 ⇨ http://adf.ly/1Ys1Wc
Juz 3 ⇨ http://adf.ly/1Ys1YS
Juz 4 ⇨ http://adf.ly/1Ys1Zw
Juz 5 ⇨ http://adf.ly/1Ys1c3
Juz 6 ⇨ http://adf.ly/1Ys1e1
Juz 7 ⇨ http://adf.ly/1Ys1fS
Juz 8 ⇨ http://adf.ly/1Ys1pB
Juz 9 ⇨ http://adf.ly/1Ys1qP
Juz 10 ⇨ http://adf.ly/1Ys1s0
Juz 11 ⇨ http://adf.ly/1Ys2A5
Juz 12 ⇨ http://adf.ly/1Ys2Bo
Juz 13 ⇨ http://adf.ly/1Ys2DN
Juz 14 ⇨ http://adf.ly/1Ys2Ec
Juz 15 ⇨ http://adf.ly/1Ys2GY
Juz 16 ⇨ http://adf.ly/1Ys2Mq
Juz 17 ⇨ http://adf.ly/1Ys2PZ
Juz 18 ⇨ http://adf.ly/1Ys2Rg
Juz 19 ⇨ http://adf.ly/1Ys2Vu
Juz 20 ⇨ http://adf.ly/1Ys2XQ
Juz 21 ⇨ http://adf.ly/1Ys2Yc
Juz 22 ⇨ http://adf.ly/1Ys2bf
Juz 23 ⇨ http://adf.ly/1Ys2eZ
Juz 24 ⇨ http://adf.ly/1Ys2fq
Juz 25 ⇨ http://adf.ly/1Ys2hB
Juz 26 ⇨ http://adf.ly/1Ys2iW
Juz 27 ⇨ http://adf.ly/1Ys2kT
Juz 28 ⇨ http://adf.ly/1Ys2L6
Juz 29 ⇨ http://adf.ly/1Ys2Jv
Juz 30 ⇨ http://adf.ly/1Ys2Ip
Silahkan di rebroadcast, InSyaaAllah jadi amal Jariyah bagi yang membantu menyebarkannya 😊
Dari Abu Hurairah raḍyAllāhu 'anhu, ia berkata: sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda: “siapa saja yang mengajak kepada kebenaran/kebaikan, maka ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya tanpa dikurangi sedikitpun. Dan siapa saja yang mengajak kepada kesesatan, maka ia mendapat dosa seperti dosa orang yang mengerjakan tanpa dikurangi sedikitpun” (HR Muslim)

Sunday 27 March 2016

KEKUATAN AYAT SUCI AL QUR'AN



A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

Suatu hari seorang laki-laki, murid Grandsyekh Syarafuddin QS tidak bisa menemukan Syekhnya, lalu dia menuju sebuah masjid, di mana ada seorang ulama di sana. Dia mengatakan pada ulama itu, “Syekh, tolong buatkan aku sebuah jimat/ta`wiz agar dapat melindungi aku.”

Di Arab, kita menyebutnya ruqya, dan di negara-negara Timur Jauh mereka menyebutnya ta’wiz atau azimat, sedangkan orang Amerika menyebutnya du’a. Ulama masa kini tidak percaya jimat, kata mereka, ‘Tidak! Haram! Bid’ah! Syirik!’ Karena tidak paham akan rahasia-rahasia huruf Qur’an, maka ulama itu tidak mau membuatkannya.

Murid itu lalu berkata, “Engkau harus membuatnya! Aku akan pergi ke medan perang, aku membutuhkannya untuk perlindungan diri!”

Ulama itu menjawab, “Perlindungan bagaimana? Tidak ada perlindungan di benda itu.” “Apa?! Tidakkah engkau percaya pada Qur’an? Bagaimana mungkin tidak ada perlindungan bagi al-Qur’an? Engkau harus percaya! Sekarang, buatkan aku jimat, kalau tidak, aku akan membunuhmu!” Ulama itu pun berkata dalam hati, ‘Orang ini gila. Jika aku tidak membuatnya, maka aku akan dibunuhnya.’ Maka diambilnya pena dan kertas, lalu ditulisnya 3 surat dalam Qur’an yaitu: al-Ikhlash, al-Falaq dan an-Naas.

Kini ‘orang gila’ itu pun puas, “Sekarang, aku bisa pergi berperang dan kembali dengan selamat.” Itulah keyakinannya, dia mempercayai ta`wiz itu 100%. Sesuai apa yang dikatakan Nabi SAW, Allah SWT berfirman, “Innama-l-a’malu bi-n-niyyat.” Setiap perbuatan tergantung pada niat atau keimanan kalian. Jika niat dan iman kalian benar, Allah SWT akan melindungi. Murid itu percaya bahwa dia lebih terlindungi dengan memakai jimat/ta`wiz itu daripada berada di dalam sebuah tangki. Sang ulama juga puas karena dia selamat dan tidak akan lagi berurusan dengan si ‘murid gila’.

Tetapi murid itu berkata, “Sekarang, aku akan membuktikan padamu bahwa Alhamdulillah, apa yang telah kau berikan tadi merupakan ‘pelindung’ yang luar biasa. Ambil senjata ini dan tembaklah aku.” Sang ulama pun membatin, “Majenun (kegilaan) macam apakah ini? Sekarang dia ingin aku menembaknya? Jika aku yang menembaknya, maka dia pasti mati, dan aku menjadi pembunuh.”

Seperti itulah seorang ulama, dan mereka tidak percaya akan Qur’an. Dan yang satunya adalah orang awam, namun keyakinannya 100%. Tidak semua yang sedang duduk di sini punya keyakinan seperti tentara itu. Jika kalian membawa seluruh bagian dari kitab suci Qur’an, kalian masih tidak akan percaya bahwa diri kalian telah terlindungi. Siapa yang percaya bahwa peluru-peluru itu tidak akan menembus dadanya? Murid itu pun terus memaksa, ”Tembaklah aku!” Kata sang ulama, ”Jangan begitu…”
“Tembak aku!”
“Tetapi ini di dalam masjid.”
“Dan ini adalah Qur’an, jika Allah SWT tidak melindungi Qur’an-Nya, dan tidak ada rahasia di dalam Kalimat-kalimat-Nya, mengapa harus kupertahankan dalam hidupku? Tidak ada gunanya. Ayo tembaklah aku di dalam masjid ini, atau aku yang akan menembakmu.”

Ulama itu akhirnya mengambil senjata dan menembak sang murid. Begitu dia melepaskan tembakan, peluru itu mengenai kertas di mana ulama itu telah menuliskan ayat-ayat-Nya. Peluru itu seperti mengenai baja lalu terjatuh ke tanah.

“Alhamdulillah, itulah Qur’an yang baik. Sekarang berikan senjata itu dan aku akan menembakmu. Kenakan ta`wiz itu. Aku akan mengajarimu bagaimana mempercayai Qur’an.” Ketika senjata itu ditembakkan, peluru pun memberi sedikit luka pada ulama itu. Hal itu memberikan bukti, perbedaan hasil pada siapa yang meyakini dan siapa yang tidak meyakininya.

Ketika kalian yakin, Tuhan akan mengirim segala macam perlindungan. Namun bila kalian tidak yakin, maka kalian juga akan menerima kurangnya perlindungan. Apa yang harus kalian yakini mengenai Syekh adalah bahwa beliau akan membimbing kalian menuju gerbang Nabi SAW, dan Nabi SAW akan menuntun kalian menuju Gerbang Ilahi.

Jadi mengapa harus menundanya? Serahkan diri dan kehendak kalian pada beliau. Tetapi bukan itu yang terjadi, kalian mengatakan, ”Kami mencintai Syekh, kami hidup, duduk, makan dan tidur bersama beliau.” Mungkin ada kepatuhan pada tindakan kalian, tetapi tidak di dalam hati kalian. Jika ada sesuatu yang kalian anggap tidak cocok, kalian pun bilang ’tidak’. Berapa banyak para Syekh menghadapi opini pengingkaran dari murid-muridnya, tidak ada yang namanya kepatuhan. Dan sampai sekarang Mawlana Syekh Nazim QS masih mendengar opini-opini yang bernada tidak setuju itu.

Bismillaahir rahmaanir rahiim Laa ilaaha illallaah Muhammadar-rasuulullaah shallallaahu ‘alayhi wa sallam yaa Rahmaan yaa Rahiim yaa Musta’an yaa Allaah yaa Muhammad shallallaahu ta’aalaa ‘alayhi wa sallam yaa Abu Bakr yaa ‘Umar yaa ‘Utsmaan yaa ‘Alii yaa Hasan yaa Husayn yaa Yahya yaa Haliim yaa Allaah Wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyil ‘azhiim Syahaamatu Fardaanii Yuusufish Shiddiiq ‘Abdurrauuf al-Yamanii Imaamul ‘Aarifiin Amaanul Haqq Lisaanul Mutakallimiin ‘Awnullaah as-Sakhaawii ‘Aarif ath-Thayyaar al-Ma’ruuf Bimulhaan Burhaanul Kuramaa Ghawtsul Anaam yaa Shaahibaz Zamaan Muhammad al-Mahdii wa Shahibal ‘Ashri yaa Khidir ALLAHU HAQQ.(  Ta'wiz naqshabandi)

Thursday 24 March 2016

Keajaiban sholawat

Majelis Shalawat Nabi SAW dipercaya telah menjadi syafaat, rahmat, berkah, dan obatyang orisinil untuk menyelamatkan kehidupan seseorang baik diduniamaupun di akhirat. Bahkan kerapkalishalawat ini memutarbalikkan fakta inderawi. Berikut beberpa buah kisah yang berbicara tentang keajaiban shalawat.

SEORANG SUFI DAN PENJAHAT Konon seorang sufi menceritakan pengalaman hidupnya tentang keajaiban
darishalawat Nabi SAW. Ia menuturkan bahwa ada seorang penjahat yang sangat melampaui batas yang kehidupannya hanya diisi dengan perbuatan-perbuatan maksiat. Demikian tenggelamnya penjahat itu ke dalam lumpur kemaksiatan seperti kebiasaan mabuk-mabukan, ia tidak bisa lagi membedakan mana hari kemarin, hari ini, dan hari esok. Sang sufi lalu menasehati sang penjahat agar ia tidak mengulangi lagi kedurhakaannya, dan segera bertobat pada Allah SWT. Namun demikian, penjahat tetaplah penjahat, nasehat sang sufi tidaklah digubrisnya. Ia tetap bersikeras untuk melakukan perbuatan-perbuatan bejatnya sampai sang ajal datang menjemputnya. Sang penjahat, menurut sufi, benar-benar yang bernasib tidak baik karena ia tidak sempat mengubah haluan hidupnya yang hina dan bahkan tidak sempat bertobat. Secara logis, sang sufi mengatakan bahwa si ​​penjahat akan dijebloskan Allah SWT kepenjahat akan dijebloskan Allah SWT ke dalam azab neraka. Namun apa yang terjadi? Pada suatu malam, sang sufi bermimpi, ia melihat sang penjahat menempati posisi yang amat tinggi dan mulia dengan memakai pakaian surga yang hijau yang merupakan pakaian kemuliaan dan kebesaran. Sang sufi pun terheran-heran dan bertanya pada sang penjahat, "Apakah gerangan yang menyebabkanmu mendapatkan martabat setinggi ini?" Sang penjahat menjawab, "Wahai sang sufi, ketika aku hadir di suatu majelis yang sedang melakukan dzikir, aku mendengarkan orang yang alim yang ada disitu berkata, "Barangsiapa yang bershalawat atas Nabi MuhammadSAW niscaya menjadi wajib baginya mendapatkan surga. "Kemudian sang alim itu mengangkatkan suaranya demi membacakan shalawat atas Nabi SAW dan aku pun beserta orang-orang yang hadir disekitarnya mengangkat suara untuk melakukan hal yang sama. Maka, pada saat itulah, aku dan kami semua diampuni dan dirahmati oleh Allah SWT Yang Maha Pemurah terhadap nikmatNya.



Sunday 20 March 2016

Mengenal macam zikir


Dzikir Syariat : “La Ilaha Illallah” diucapkan berulang2 dgn lisan sampai masuk kedalam hati sehingga lisan/mulut tak berucap lagi, rahasia dzikir ini terdiri dari 12 huruf yg sama maknanya dengan Waktu 12 jam, dzikir ini selalu dikumandangkan oleh para malaikat bumi (Malaikatul Ahyar) ketika ALLAH SWT menciptakan setiap makhlukNYA di muka bumi.
Dzikir Tarekat : “ALLAH”ALLAH”ALLAH” diucapkan berulang2 di dalam hati saja dengan pengosongan pikiran fana (hampa) lalu fokus pada nama tadi sehingga nama ALLAH tadi membuat & menciptakan alam bayangan hidup  didepan mata anda sendiri, jangan kaget & takut oleh fenomena tersebut karena para jin syetan selalu mengintai anda tetapi berlindunglah Kepada ALLAH SWT yang Maha Menjaga Orang Beriman dgn ayat & doa : audzu billahi minas syathanir rajim…………… La ilaha illallah anta subhanaka inni kuntu minaz zhalimin……….lalu lafazkan… ALLAHU SALAMUN HAFIZHUN WALIYYUN WA MUHAIMIN ( Allah Yang Maha sejahtera, Maha Memelihara, Maha Melindungi lagi Maha Menjaga Hambanya yg beriman).
Dzikir Hakikat : “HU”HU”HU (DIA ALLAH) diucapkan dalam hati saja dengan keadaan fana (hampa) melalui perantaraan tarikan Nafas ke dalam sampai ke perut, usahakan perut tetap keras biarpun nafas telah keluar, dalam bahasa ilmu tenaga dalam ini adalah metode pemusatan power lahiriah dari perut, dalam istilah cina yin & yang ini adalah penyembuhan/pengobatan pada diri secara bathiniah dan kesemuanya itu benar adanya karena pusat perut adalah sumber daya energi kekuatan manusia secara lahiriah & bathiniah serta secara hakikat dzikir”HU” sebenarnaya tempatnya pada pusat perut dengan perantaraan cahaya nafas yg sangat berharga pada manusia.
Dzikir Ma’rifat : ” HU”AH”-“HU”AH”-HU”AH” atau HU-WAH” (Dia ALLAH Bersamaku”) sebenarnya bunyi dzikir ini sudah perpaduan antara hakikat & ma’rifat, dzikir tersebut dilantunkan dalam hati saja dengan gerakan nafas “HU” masuk kedalam “AH” keluar nafas, pada para sufi (wali Allah) ini adalah dzikir kenikmatan,kecintaan ( Mahabbatullah) yang sangat luas faedah hidayahnya & karomahnya sehinngga dapat menyingkap tabir rahasia2 Allah Swt pada gerakan kehidupan ini.
Dzikir rahasia  ma’rifat : ” Hu”wallahu Ahad (Allah Maha Tunggal)

Thursday 17 March 2016

15 daftar dosa penjauh rezeki


1.Anda melakukan kemusyrikan, menduakan Allah, percaya kepada dukun, percaya kepada benda-benda yang bisa mendatangkan keamanan, rezeki, keberkahan dan lain-lain, seperti jimat, pelaris, susuk  dan sebagainya. Termasuk yang sekarang ini lagi trend mempercayai adanya kekuatan pada batu akik. Belajar ilmu-ilmu sesat demi mencari kekuatan dan kesuksesan dengan bantuan setan.

2.Anda meninggalkan kewajiban shalat sementara tidak ada halangan bagi Anda untuk menegakkan shalat.

3.Anda membuat orangtua sakit hati dan beliau belum memaafkan anda.

4.Anda memakan harta orang lain atau membuat orang lain kesulitan dan menderita.

5.Anda dengan tenangnya melakukan perzinahan, seolah tidak ada yang salah dengan itu.

6.Anda sering berbohong. Anda menghiasi hidup dengan kebohongan demi kebohongan baik pada diri sendiri maupun pada orang lain.

7.Anda sering menyakiti orang lain, sehingga sering disumpahi orang. Doa orang teraniaya dikabulkan Allah bukan?

8.Anda berdagang dengan tidak jujur, berusaha dengan tipu daya, menipu konsumen dengan sengaja.

9.Anda memerintah / berkuasa dengan sewenang-wenang. Menyalah gunakan jabatan untuk kepentingan pribadi, menerima suap untuk memudahkan urusan orang dan korupsi uang yang bukan haknya.

10.Anda sengaja tidak berpuasa di bulan Ramadhan padahal anda tidak memiliki halangan dan bisa berpuasa.

11.Anda tidak mengeluarkan zakat dan sedekah padahal anda mampu melakukannya.

12.Anda tidak pergi haji padahal harta dan uang anda melimpah.

13.Anda jarang membaca Al Quran. Anda hanya menyimpan kitab Allah ini di pojok lemari, berdebu dan menjadi benda yang tidak terlupakan. Anda selalu sempatkan baca koran dan baca berita setiap hari, update status di media sosial, upload foto selfie tapi tak pernah punya waktu untuk sekedar membuka Al Quran.

14.Anda menyia-nyiakan anak istri (keluarga / pasangan hidup).

15.Anda mendapatkan proyek/ tender atau pekerjaan dengan cara menyuap petugas.

Baca kembali daftar 15 dosa di atas. Adakah yang menjadi hiasan hidup kita maka berhenti, dan bertaubat lah jika menginginkan kebahagiaan dunia akhirat..,

Tuesday 15 March 2016

Hal - hal yang melancarkan rezeki



“Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla,” (HR. Ahmad). “Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barokah dan keberuntungan,” (HR. Ath-Thabrani dan Al-Bazzar).

DALAM banyak hadist, rezeki kita semua sudah ditentukan sejak pagi hari. Maka tidak heran, Islam menyuruh umatnya untuk sudah giat bekerja setelah menunaikan shalat Shubuh. Selain itu, dalam Islam, ada beberapa amalan yang memang bisa mendatangkan rezeki. Apa saja?
Ada amalan yang diajarkan Allah dan Rosul, yang dapat memperlancar datangnya rezeki, di antaranya :

1.Memperbanyak istighfar kepada Allah, istighfar yang berarti meminta ampun kepada Allah dalam arti membaca kalimat istighfar yaitu “Astaghfirullah” yang artinya aku minta ampun kepada Allah. Berdasarkan Firman Allah dalam Alqur’an Surat Nuh Ayat 10 yang artinya “Memintalah ampun kalian kepada Tuhan kalian sesungguhnya Dia Maha Pengampun”. Di samping meminta ampun kepada Allah adalah perintah dari Allah, memperbanyak membaca istighfar banyak membawa manfaat yang lain, berdasarkan sabda dari Rosulullah SAW dalam hadist riwayat Ahmad yang artinya “Barang siapa yang memperbanyak membaca istighfar maka Allah akan menjadikan segala kesusahan, menjadi kemudahan dan dari segala kesempitan Allah menjadikan jalan keluar dan Allah akan memberi rezeki untuknya dari yang dia sangka maupun yang tidak dia sangka”. Yang pasti, memperbanyaklah membaca istighfar agar dimudahkan Allah, baik dalam semua perkara kita maupun dimudahkan dalam rezeki kita.

2.Memperbanyak Infaq Fiisabilillah, sesuatu yang kita keluarkan untuk infaq fiisabilillah, Allah akan melipatgandakan, bahkan sampai 700 kali lipat dari apa-apa yang di infaqkan, sesuai dengan firman Allah dalam Alqur’an Surat Al-Baqoroh ayat 261 yang artinya “Perumpamaan orang-orang yang menginfaqkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi maha mengetahui”. Dan juga Allah berfirman dalam Hadist Qudsi yang artinya “Allah yang Maha Mulya dan Maha Agung berfirman : infaqlah kalian maka Aku akan memberi nafkah untuk kalian”. (HR.Bukhori). Harta yang kita infaqkan (shodaqohkan) tidak akan habis sebab shodaqoh tidak akan mengurangi pada harta. seumpama sumur (sumber air) walupun diambil airnya, tak akan pernah ada habisnya , bahkan bertambah lagi.

3.Memperbanyak Shilaturrahim (Menyambung Famili), menyambung famili juga merupakan perintah dari Allah dan Rosul, berdasarkan dalil dalam Al-Qur’an Surat An-Nisaa ayat 1, yang artinya “Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrohim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”. Disamping menyambung famili merupakan perintah dari Allah dan Rasul, jika seseorang sering mempererat tali shilaturrahim, maka dimudahkan dalam rezekinya. Berdasarkan sabda Rasululloh SAW dalam Hadist Bukhori yang artinya “Barang siapa yang ingin diluaskan dalam rezekinya dan ingin di panjangkan dalam umurnya maka supaya menyambung famili”.

4.Senang menghormati tamu, salah satu kewajiban seseorang kepada orang lain dalam agama islam adalah menghormati tamu. Baik tamu itu seorang saudara maupun bukan, sudah iman maupun belum. Baik tamu itu kaya maupun miskin. Yang jelas semua tamu harus dihormati dan di agungkan. Selain menjadi perintah Allah dan Rasul. Ternyata menghormati tamu meluaskan rezeki. Berdasarkan sabda Rasulullah SAW dalam Hadist Riwayat Abu Syaikh yang artinya “Tamu datang dengan membawa rezekinya dan dia pergi dengan menghilangkan dosa kaum, dan Allah menghapus dari dosanya dan juga dosa-dosa kaum”. Berdasarkan hadist ini, siapapun yang menjadi tamu harus dihormati jangan disia-siakan, sebab jika menyia-nyiakan tamu maka akan mendapat ancaman.

5.Berusaha menjadi orang yang jujur dan amanat, jujur dan amanat merupakan sifat orang iman. Bila seseorang menganggap dirinya sebagai orang iman, tetapi dia belum bisa berbuat jujur dan amanah berarti keimanan orang tersebut belum sempurna. Sifat amanat merupakan perintah Allah juga kepada semua orang iman sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an Surat An Nisaa’ ayat 58, yang artinya “Sesungguhnya Allah memerintah pada kalian untuk menyampaikan amanat-amanat kepada ahlinya (yang berhak menerima)”. Rosulullah SAW dalam Hadist Riwayat Dailami, yang artinya “Amanah bisa menarik rezeki (mendatangkan) pada rezeki sedangkan khianat dapat menarik (mendatangkan) kemlaratan”. Seandainya semua manusia bisa mempunyai sifat yang jujur dan amanat, hidup akan penuh rasa kedamaian dan tidak ada rasa su’udhon (persangkaan jelek) kepada orang lain.

6.Meningkatkan taqwa kepada Allah. Taqwa kepada Allah berarti bisa mengerjakan semua perintah Allah sekaligus menjauhi semua larangan-Nya. Dengan demikian Allah akan memudahkan rezeki sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an Surat At Tholaq ayat 2-4, yang artinya: “Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan memberi baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak di sangka-sangka…. Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan memudahkan di dalam semua perkara orang tersebut”. Perbuatan-perbuatan dosa yang bisa mengakibatkan manusia masuk ke dalam neraka, ternyata bisa mengakibatkan rezekinya tidak lancar sesuai sabda Rasulullahi SAW dalam Hadist Sunan Ibnu Majah yang artinya : “sesungguhnya seorang laki-laki akan dihalang-halangi rezekinya sebab kesalahan (dosa) yang telah ia kerjakan”. Dengan hadist ini, apabila telah melakukan perbuatan dosa segeralah bertaubat dan memohon ampun kepada Allah, sehingga bisa bersih dari dosa dan memudahkan datangnya rezeki.

7.Memperbanyak tawakal kepada Allah. Memperbanyak bertawakal (berpasrah diri) kepada Allah, membuat seseorang dicukupi kebutuhannya. Sesuai dengan firman Allah dalam Surat At Thoolaq ayat 3 , yang artinya : “…Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya….”.Dan sesuai dengan sabda Rasulullahi SAW dalam Hadist Sunan Ibnu Majah, yang artinya : “Nabi Bersabda : seandainya kalian tawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal kepada Allah, niscaya Allah akan memberi rezeki pada kalian sebagaimana Allah memberi rezeki pada burung , ketika pagi burung dalam keadaan lapar namun ketika sore burung dalam keadaan kenyang”. Dengan bertawakal kepada Allah, manusia mendapatkan manisnya iman.

8.Selalu berprasangka baik kepada Allah (Husnudhon Billaah). Berprasangka baik merupakan perintah dari Allah dan Rosul, ternyata mendatangkan rezeki dari Allah. Berprasangka yang baik merupakan inti dan sebaik-baiknya ibadah kepada Allah, sesuai sabda Rosulullahi SAW dalam Hadist Riwayat At Tirmidzi, yang artinya : “Rosulullahi bersabda : sesungguhnya baiknya persangkaan kepada Allah termasuk sebaik-baiknya ibadah kepada Allah”.

9.Menertibkan Sholat Tahajud dan Berdoa 1/3 malam yang akhir, Sholat tahajud merupakan pekerjaan orang-orang sholeh terdahulu, baik di zaman Rasulullah maupun sebelumnya. Pada saat itulah Allah turun ke langit dunia dan berfirman seperti yang dijelaskan dalam Hadist Bukhori, yang artinya : “Rosulullah SAW bersabda : Allah yang Maha Barokah dan Maha Luhur setiap malam turun ke langit duniaketika tepat pada waktu 1/3 malam yang akhirsambil berfirman : Barang siapa yang berdoa padaKu akan Aku kabulkan, barang siapa yang minta padaKu akan Aku beri dan barang siapa yang minta ampun padaKu akan Aku ampuni”.

Apabila seseorang bisa mengamalkan sembilan amalan ini, Allah akan memudahkan datangnya rezeki. Tapi manusia harus tetap berusaha atau ikhtiar, dan memperbanyak berdoa. Jangan hanya menggantungkan dengan qodar atau bahkan tidak percaya dengan qodar.(menjadi kaum murji’ah atau kaum qodariyah). Hingga dalam hidup tidak hanya melulu mengurusi dunia atau melulu mencari materi, tetapi harus seimbang antara dunia dan akheratnya.

By.majelis silaturahim : H.gst.hasan basri


kasih sayang Allah, melebihi ketentuannya

Guru Mulia Habib Umar bin Hafidz: "Seorang wanita datang kpd Nabi Musa. Ia berkata: "Wahai Nabi, sampaikan kpd Allah bahwa aku menginginkan anak."Maka Musa memintakan kpd Allah hal itu.

Tapi Allah menjawab, "Hai Musa, Aku telah menentukkannya sebagai wanita yg 'aqiim (mandul)."Maka Nabi Musa menyampaikan hal itu kpd si wanita.

Selang beberapa waktu Musa mendapati wanita itu menggendong anak kecil. Musa bertanya : "Anak siapakah itu?

"Ini anakku, jwb si wanita."Bukankah Allah telah menentukkanmu sebagai wanita 'aqiim..??

Benar, tetapi aku tetap meminta kpd'nya & kusebut ia Ya Rahiim....(wahai yang Maha Penyayang)"

Musa pun bertanya kembali kpd Allah :Bukankah telah Kau tentukan wanita itu sebagai wanita yg 'aqiim..??

"Benar, tetapi setiap ia meminta & kutentukan 'aqiim, ia memanggilku : "Yaa Rahiim" Dzat yg maha penyayang.maka Kuberikan apa yg ia minta. Sebab kasih sayangKu melebihi ketentuanKu."

Hikmah :Janganlah kalian berputus asa dari Rahmat ALLAH & tidak ada segala sesuatu yg dpt merubah takdir kecuali doa.."

Allahuma soli ala sayidina muhammad nabiyil umiy wa alihi wa shobihi wa salim

Wednesday 9 March 2016

17 macam mandi yang disunahkan


1.Mandi jum’ah bagi orang hendak berjum’atan. adapun waktunya mulai fajar shadiq.

2.Mandi dua Hari Raya, yaitu Hari Raya ‘Idul Fitri

3.dan Hari Raya ‘Idul Adha. waktunya mandi mulai tengah malam.

4.Mandi ketika mengerjakan sholat Istisqak (minta hujan dari Allah).

5.Mandi karena hendak melaksanakan sholat gerhana Rembulan.

6.Mandi karena hendak melaksanakan sholat gerhana Matahari.

7.Mndi karena habis memandikan mayit. baik mayit itu orang islam atau orang kafir.

8.Mandinya orang kafir ketika masuk islam, jika memang kafir itu tidak junub dimasa kafirnyaatau perempuan kafir yang tidak haidl. Jikalau junub atau haidl, maka wajib mandi sesudah masuk islam. Demikian Demikian menurut pendapat yang lebih shaheh. Sedangkan sebagian pendapat dikatakan bahwa kafir yang demikian itu menjadi gugur kewajiban mandinya ketika masuk islam.

9.Orang gila dan ayan ketika keduanya sudah sembuh kembali dan tidak terang bahwa keduanya telah keluar mani, maka keduanya masing-masing wajib mandi.

10.Mandi ketika hendak melakukan Ihram. Didalam mandi ini tidak ada perbedaan antara orang yang sudah baligh dan lainnya baligh antara orang yang gila dan berakal dan antara orang yang keadaan suci dan yang sedang haidl. Maka jika orang ihram tersebut tidak menemukan air, maka bertayamumlah.

11.Mandi karena mamasuki kota Makkah bagi orang yang Ihram dengan Ihram haji atau Ihram ‘Umrah.

12.Mandi karena wuquf di ‘Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah.

13.Mandi karena bermalam di Muzdalifah

14.dan mandi karena hendak melempar jumrah  yang tiga pada hari-hari Tasyriq (yang tiga), maka bagi orang yang melempar jumrah pada tiap hari (dalam hari tasyriq) satu kali mandi. Adapun melempar jumrah ‘Aqobah pada hari-hari Nahr, maka tidak sunnah mandi baginya, karena dengan masanya dengan mandi di padang ‘Arafah.

15.Sunnah mandi karena hendak Thawaf, baik Thawaf Qudum

16.atau Thawaf Ifadlah dan

17.atau Thawaf Wada’. kecuali 17 macam mandi yang disunnahkan tersebut 

Tuesday 8 March 2016

Tata Cara Sholat Gerhana

 Berdasarkan sabda nabi besar Muhammad SAW" apabila kamu melihat gerhana maka segeralah melaksanakan Sholat."

dan kejadian gerhana ini tidak sering terjadi maka tidak banyak yang mengetahui bagaimanakah tatacara sholat gerhana itu. Dibawah ini kita akan ulas tata cara sholat gerhana

Adapun perkiraan gerhana matahari total yang terjadi tahun 2016 adalah
Nah berdasar kan data tersebut di atas bisa di perkirakan kapan terjadi di wilayah kita, dan untuk melaksanakan sholat gerhana tersebut akan lebih baik jika kita mengacu pada hadits nabi yg disebut jika kamu melihat gerhana maka laksanakan sholat, jadi beberapa ulama berpandapat acuan pada pandangan sangat tepat waktunya apabila kita akan mengerjakan sholat gerhana.

semoga bermanfaat...

Sunday 6 March 2016

5 PERKARA YANG DISUKAI

* 1. Wajah yang menarik
* 2. Duit yang banyak
* 3. Sehat dan kuat
* 4. Anak - anak yang patuh dan sukses
* 5. Tidur nyenyak

semua pasti menginginkan hal diatas. Ada cara yang mudah agar kita memperoleh hal di atas hanya cukup 15 menit saja. bagaimanakah caranya?

قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم
من ترك صلاة الفجر فليس في وجهه نور
✔ 1. Nabi bersabda : Barangsiapa yang tinggalkan shalat Subuh maka wajah nya tak akan ada cahaya
ومن ترك صلاة الظهر فليس في رزقه برگة
✔ 2. Barangsiapa yang Tinggalkan shalat Dzuhur niscaya Tak ada keberkahan dalam rezeki nya.
ومن ترك صلاة العصر فليس في جسمه قوة
✔ 3. Barangsiapa yang tinggalkan shalat asar niscaya tak ada kekuatan dalam jasad nya.
ومن ترك صلاة المغرب فليس في أولاده ثمرة
✔ 4. Barangsiapa yang tinggalkan shalat Magrib niscaya tak ada buah hasil yang boleh di petik dari anak-anak nya.
ومن ترك صلاة العشاء فليس في نومه راحة’’’’
✔ 5. Barangsiapa yang tinggalkan shalat Isya' tak ada kenyamanan dalam tidur nya.
🌿 Tahu kenapa Kalimat La ilaha Illallaah tidak sampai menggerakkan bibir jika di ucapkan
🍃 Sebab ini adalah Rahmat dari Allaah kpd kita supaya jika maut menghampiri dengan mudah ia menyebutkan kalimat itu..
Semoga bermanfaat..

Friday 4 March 2016

Menjadi Orang Baik

Apakah anda adalah orang yang baik. Taukah kamu bagaimana menjadi orang yang baik.? dibawah ini adalah segelintir pertanyaan tentang orang yang baik. Mungkin pembaca adalah salah satunya.

* Mengapa orang baik sering tersakiti ?
Karena orang baik selalu mendahulukan orang lain. Dalam ruang kebahagiaannya, ia tak menyediakan untuk dirinya sendiri, kecuali hanya sedikit.

* Mengapa orang baik kerap tertipu ?
Karena orang baik selalu memandang orang lain tulus seperti dirinya. Ia tak menyisakan sedikitpun prasangka bahwa orang yang ia pandang penyayang mampu menghianatinya.

*Mengapa orang baik sering meneteskan air mata ?
Karena orang baik tak ingin membagi kesedihanya maka ia selalu tersenyum. Ia terbiasa mengobati sendiri lukanya dan percaya bahwa suatu saat Allah SWT akan mengganti kesabaranya.

* Mengapa orang baik acap dinista ?
Karena orang baik tak pernah mau membalas. Ia hanya menerima, meskipun bukan dia yang memulai perkara.

* Mengapa orang baik tak pernah membenci orang yang melukainya ?
karena orang baik selalu memandang bahwa diatas semua, Allah-lah hakikatnya. Jika kau buka laci - laci di hatinya maka hanya cinta sajalah yang dapat kau temukan di sana.

Mudahan kita termasuk orang - orang yang baik...amin ya robal alamin...

ANCAMAN KERAS BAGI YANG MENINGGALKAN SHOLAT JUMAT


Seorang laki-laki muslim yg telah memenuhi syarat wajibnya sholat Jumat, jika ia meninggalkan sholat Jumat dengan sengaja tanpa ada alasan yg dibenarkan Syari’at maka ia terkena beberapa ancaman keras dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, diantaranya:

1. Allah ta’ala akan mengunci mati hati mereka dari memperoleh hidayah dan kebaikan, serta ia tergolong dalam barisan orang-orang yang lalai.

2. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bertekad kuat untuk membakar rumah orang yang meninggalkan sholat Jumat dengan sengaja tanpa alasan syar’i.

3. Orang yang tidak sholat Jumat akan dicatat Allah ta’ala dalam golongan orang munafik.
Diantara hadits-hadits shohih yang menunjukkan ancaman tersebut adalah sebagai berikut:

(*) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sungguh hendaknya orang-orang itu berhenti dari meninggalkan shalat Jum’at, atau (kalau tidak maka) Allah ta’ala akan mengunci hati-hati mereka kemudian mereka akan menjadi orang-orang yang lalai. (HR. Muslim)

(*) Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda pula: “Sunguh saya bertekad untuk memerintahkan seseorang mengimami shalat bagi manusia, kemudian saya bakar rumah orang-orang yang meninggalkan (shalat) Jum’at.” (HR. Muslim)

(*) Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda pula: “Barangsiapa meninggalkan shalat Jum’at sebanyak tiga kali karena meremehkannya, maka Allah akan mengunci hatinya.” (HR. Abu Dawud; At Tirmidzi; An Nasa’I dan Ibnu Majahdan Ahmad dari Abul Ja’d Adh-Dhamari ra.Lihat Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir)

(*) Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda pula: “Barangsiapa meninggalkan tiga kali shalat Jum’at tanpa udzur, maka dia tercatat sebagai golongan orang-orang munafik.” (HR. Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir I/170, dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhu. Lihat Shahih Al-Jami’ Ash-Shaghir).

Demikian beberapa ancaman keras bagi setiap muslim yang meninggalkan sholat Jumat

Oleh: Muhammad Wasitho Abu Fawaz

Tuesday 1 March 2016

Lelaki Idaman

Jika anda seorang wanita, carilah lelaki yang mempunyai sifat-sifat ini :
  • Kuat amalan agamanya. Menjaga solat fardhu, kerap berjemaah dan solat pada awal waktu. Auratnya juga sentiasa dipelihara dan memakai pakaian yang sopan. Sifat ini boleh dilihat terutama sewaktu bertemu
  • Akhlaknya baik, Yaitu seorang yang tampak tegas, tetapi sebenarnya seorang yang lembut. Pertuturannya juga mesti sopan, melambangkan peribadi dan hatinya yang mulia.hadits Rasulullah :"Paling dekat dengan aku kedudukannya pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya dan sebaik-baik kamu ialah yang paling baik terhadap keluarganya". (HR. Ar-Ridha)
  • Tegas mempertahankan Jati-diri nya, Tidak berkunjung ke tempat-tempat yang dapat menjatuhkan nama-baiknya.
  • Amanah, tidak mengabaikan tugas yang diberikan dan tidak menyalahgunakan kuasa dan kedudukan. Firman Allah SWT : " Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanah itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanah itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh. "(QS. Al Ahzab/33: 72)
  • Tidak boros, tetapi tidak pelit. Mengerti menggunakan uang untuk keperluan yang bermanfa’at dengan bijaksana.Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’ [17]: 26-27)
  • Menjaga mata dengan tidak melihat perempuan lain yang lalu lalang ketika sedang bercakap-cakap.
  • Pergaulan yang terbatas, tidak mengamalkan cara hidup bebas walaupun dia tahu dirinya mampu berbuat demikian.
  • Mempunyai kawan pergaulan yang baik, Kawan pergaulan seseorang itu biasanya sama.
  • Bertanggung-jawab, Lihatlah dia dengan keluarga dan Ayah Ibu nya.
  • Wajah yang tenang, Terlihat dari cara berbicara, Bekerja dan saat dalam suasana Cemas. firman Allah; “Ketahuilah bahawa dengan mengingati Allah itulah hati akan tenang.” (Surah Al-Ra'd 38)
  • Jika berhadapan dengan masalah, Tidak mudah mengumpat dan cepat marah karena syaitan tidak suka manusia dengan kesabarannya. Maka cobalah untuk bersabar dan terus bersabar, INSYA ALLAH akan memberi ketenangan. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : “Berilah aku wasiat”. Beliau menjawab, “Engkau jangan marah!” Orang itu mengulangi permintaannya berulang-ulang, kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Engkau jangan marah!” [HR al-Bukhâri]
  • Jujur. dalam ucapan dan perbuatan
  • Orang yang terbaik diantara kamu adalah orang yang terbaik terhadap isterinya, dan aku adalah orang yang terbaik diantara kamu terhadap isteriku. … ( HR Ibnu Majah )

Sunday 28 February 2016

Ayat Al Quran mengenai Tanggung Jawab Orang Tua Dalam Pendidikan

Al-Qur’an tidak secara langsung mengemukakan tentang tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan, namun perintah atau statemen tersebut tersirat dalam beberapa ayat yang mengisyaratkan tentang hal itu. Dalam makalah ini,penulis hanya mengambil beberapa sampel saja, karena tidak mungkin penulis membahas secara detail semua ayat tarbiyah. Berikut ini ayat yang menunjukkan tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan:
Q.S.at-Tahrim/66:6

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ (6)


Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”( Q.S.at-Tahrim/66:6).
Q.S.Luqman/31:12-19


وَلَقَدْ آَتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ (12) وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ (13) وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (14)

وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا وَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَيَّ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (15) يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ (16) يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ (17) وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (18) وَاقْصِدْ فِي مَشْيِكَ وَاغْضُضْ مِنْ صَوْتِكَ إِنَّ أَنْكَرَ الْأَصْوَاتِ لَصَوْتُ الْحَمِيرِ (19)
Artinya: ”Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”(12) Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”(13) Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.(14) Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (15) Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.(16) Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).(17) Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.(18) Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.(19)”. (Q.S.Luqman/31:12-19).

Didalam surat Al Lukman Diatas juga dijelaskan bahwa "ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku" sehingga apabila kita menemukan orang tua kita yang tidak sejalan dengan kita dan ajaran islam maka kita boleh tidak mengikuti nya. Dan tentunya kita tetap wajib menghormati orang tua kita itu dan dengan terus berusaha menjaga hubungan yang baik tersebut...

Begitulah bagaimana Quran menjelaskan kepada orang tua agar bertanggung jawab terhadap dirinya dan juga keluarganya mengenai pendidikan, terutama pendidikan islam yang sesuai dengan Quran dan Al hadits,.Semoga orang tua kita betul-betul memperhatikan ini dan mau juga sama-sama belajar dalam hal memperbaiki diri dan berusaha terus mendekatkan diri kepada Allah SWT. Amin...

Apakah Hubungan Orang Tua dan Anak Dapat Terputus

Berdasarkan majunya perkembangan dan semakin rumitnya permasalahan terutama dalam kehidupan berkeluarga, tentulah menimbulkan banyak tanda tanya apakah langkah yang kita ambil sudah sesuai dengan syariat agama. Islam tentulah mengharapkan keluarga itu untuk menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rohmah, sebuah keluarga yang di idam-idamkan dalam kehidupan berkeluarga.

Sebagaimana halnya anak yang mesti memenuhi beberapa kewajiban yang berkaitan dengan orang tuanya, orang tuapun harus melaksanakan beberapa kewajiban mereka terhadap anaknya. sehingga pengetahuan agama mengenai kewajiban anak dan orang tua sangat baik diajarkan dalam keluarga kita. Atas dasar ini, orang tua tidak diperbolehkan meninggalkan anaknya. Inilah kewajiban agama yang harus mereka laksanakan.


Pada hakekatnya hubungan orang tua dengan anak adalah hubungan dunia dan akhirat, yakni hubungan yang terus berjalan semasa hidup sampai wafatnya. Namun, hubungan tersebut akan terputus manakala akidah mereka berbeda. Hal ini dapat kita petik dari kisah keluarga Nabi Nuh As.


ketika ia berusaha menolong anaknya yang hampir tenggelam, sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat Hûd ayat 45:

وَنَادَى نُوْحٌ رَبَّهُ فَقَالَ رَبِّ إِنَّ ابْنِى مِنْ أَهْلِى وإِنَّ وَعْدَكَ الْحَقُّ وَأَنْتَ أَحْكَمُ اْلحَاكِمِيْنَ
“Dan Nuh berseru kepada Tuhannya sambil berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya”.

Lalu, Allah Swt. menjawab dengan firman-Nya:

قَالَ يَا نُوْحُ إِنَّهُ لَيْسَ مِنْ أَهْلِكَ إِنَّهُ عَمَلٌ غَيْر صَالِحٍ فَلاَ تَسْئَلْنِ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنِّى أَعِظُكَ أَنْ تَكْوْنَ مِنَ الْجَاهِلِيْنَ
“Allah berfirman: “Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan) sesungguhnya itu perbuatan yang tidak baik. Sebab itu, janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang tidak kamu ketahui (hakekatnya). Sesungguhnya Aku memperingatkanmu supaya kamu tidak termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan”. (QS. Hûd: 46)

Perbedaan keyakinan tersebut dapat memutuskan hubungan anak dan orang tua di akhirat, namun tidak di dunia. Karena, bagaimanapun buruknya orang tua tetap harus dihormati dan seburuk-buruk anaknya dia adalah darah dagingnya sendiri, maka dalam kehidupan di dunia hubungan kekeluargaan dan silahturahmi harus terus dijaga agar tidak terputus. dan selagi masih ada umur jadi masih ada kesempatan untuk berubah dan bertobat jadi jangan pernah berhenti mengharap rahmat Allah SWT.


hadits Nabi Saw. sebagai berikut:“Kamu sekalian adalah penggembala dan setiap orang bertanggung jawab terhadap gembalaannya. Seorang pemimpin adalah penggembala dan bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya. Seorang laki-laki seperti penggembala bagi keluarganya dan ia bertanggung jawab terhadap gembalaannya. Seorang wanita seperti penggembala terhadap rumah suami dan anak-anaknya, dan bertanggung jawab terhadap mereka. Dan, seorang pembantu adalah penjaga harta tuannya dan bertanggung jawab terhadap yang dijaganya. Jadi, kamu sekalian adalah penjaga dan bertanggung jawab terhadap tugasnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).Kewajiban orang tua terhadap anaknya dalam hadits di atas digambarkan oleh Rasulullah Saw. seperti penggembala yang harus berhati-hati terhadap gembalaannya. Orang tua harus selalu mengawasi dan memperhatikan anak-anaknya, sehingga mereka yakin anak-anaknya tidak tersesat dan tumbuh sesuai dengan ajaran al-Qur’an dan Sunnah.

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu kepada mereka, dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. At-Taghaabun, 64: 14). ayat diatas adalah sesuatu yang harus betul2 kita perhatikan terutama sebagai pemimpin rumah tangga, sehingga pengetahuan agama dan mengamalkan sunnah dan hadits dalam kehidupan kita sangat diperlukan agar Allah SWT memberikan kita keluarga dan keturunan yang menyenangkan hati kita.

Adakah Orang Tua Yang Durhaka Kepada Anak

Rasanya tak ada yang tak mengenal kisah Malin Kundang, legenda yang menjadi simbol perbuatan durhaka seorang anak kepada ibunya. Tetapi, belum pernah terdengar oleh kita legenda yang merepresentasikan bentuk ke”durhaka”an orang tua pada anaknya. Padahal, seiring usia dunia yang menua, dan semakin merajalelanya kemungkaran, kedurhakaan tak hanya dilakukan oleh anak terhadap orang tua.

Berbagai kasus kejahatan yang dilakukan orang tua kandung terhadap anak telah berulang kali terjadi, seperti penyiksaan, penganiayaan, pelecehan seksual, memperdagangkan anak hingga pembunuhan. Apakah ini tidak disebut orang tua yang durhaka terhadap anaknya.

Sebelumnya, mari terlebih dulu kita tilik makna durhaka. Dari sudut bahasa, durhaka berarti ingkar, melawan, membangkang, dan tidak mematuhi. Itu sebabnya, anak yang melawan orang tuanya disebut anak yang durhaka. Dan durhaka kepada orang tua merupakan dosa besar sesudah syirik.

Maka dalam konteks ke”durhaka”an orang tua terhadap anak, jika dihubungkan dengan makna kata tersebut, itu dapat dimaknai dengan bentuk pengingkaran (kewajiban) orang tua terhadap anak dan pengingkaran (pemenuhan hak) anak.

Di zaman Abu Bakar diceritakan ada seorang tua yang melapor kepadanya bahwa anaknya telah durhaka kepadanya sehingga abu bakar memanggil anak itu dan mempertanyakan benar kah hal tersebut, lalu anak itu menjawab bahwa sesungguhnya orang tua nya tidak pernah mengajarkan kepadanya tentang islam dengan benar bahkan orang tua tersebut tidak pernah memberikan contoh yang baik sesuai ajaran islam, lalu Abu Bakar menoleh kepada orang tua tersebut dan mengatakan bahwa engkau telah durhaka kepada anakmu sebelum dia durhaka kepadamu.




Dalam surat At-Tahrim ayat 6 Allah swt berfirman :
“.........Wahai orang-orang mukmin, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari azab api neraka......”
Sesuai ayat diatas, maka orang tua berkewajiban memberi pendidikan Islam dan menegakkan ajaran Islam terhadap anak-anaknya, seperti kewajiban sholat, membaca Al-Quran, mengajarkan akhlak dan perilaku yang baik, dan sebagainya. Semua bentuk pendidikan dan pengajaran yang dapat memelihara keluarganya dari melakukan hal-hal yang dapat menggiring mereka pada azab neraka.
Selain itu, orang tua juga berkewajiban memenuhi hak anak-anaknya, seperti hak mendapatkan kasih sayang, perlindungan, nafkah yang layak, sandang, pangan, nama yang baik, juga jaminan pendidikan dan kesehatan.
Orang tua harus memberi contoh tauladan yang baik kepada anak. Jika orang tua menghendaki anak teguh menunaikan sholat, maka orang tua juga tak boleh melalaikan kewajiban sholat. Jika seorang ibu menginginkan putrinya menutup aurat, maka ia juga harus menutup auratnya dengan baik.
Islam adalah agama yang adil. Di satu sisi, Islam menyuruh anak untuk berbuat baik kepada orang tua dan menggolongkan kedurhakaan anak pada orang tua sebagai dosa besar. Namun di sisi lain, Islam juga mewajibkan orang tua untuk memenuhi hak anak dan kewajiban mereka terhadap anak. Karena setiap orang akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat kelak atas amanah yang dipercayakan kepadanya. Dan amanah terbesar bagi setiap orang tua, adalah sang anak.
Diceritakan dalam sebuah hadis, tentang seorang anak yang kedua orang tuanya digiring menuju syurga, sedangkan si anak digiring menuju neraka. Namun si anak mengajukan protes pada malaikat, dia mengatakan bahwa orang tuanya tidak pernah mengajarkannya hal-hal yang layak mengantarkannya ke syurga. Atas protes sang anak, kedua orang tuanya pun menjadi tertunda langkahnya menuju syurga.
Orang tua yang “durhaka” mungkin tidak akan dihukum dengan dikutuk menjadi batu sebagaimana halnya Malin Kundang, tetapi, ke”durhaka”an orang tua dalam bentuk pengingkaran hak dan kewajiban terhadap anak, boleh jadi akan menunda atau bahkan menghalangi langkah orang tua dari memasuki syurgaNya. Wallahu’alam.
Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program